Hukum Draconian

Hukum Draconian

Beberapa istilah sering kita dengar dewasa ini terkait dengan kebijakan yang otoriter, menyengsarakan, tidak liquid, tertulis dan dimaknai secara strict. Dalam sejarah hukum, istilah yang menggambarkan hukum sebagaimana hal-hal tersebut biasa disebut DRACONIAN LAW. 
Secara sederhana, hukum draconian merupakan seperangkat hukum yang tertulis, tidak dapat di intepretasikan secara meluas, dan menyengsarakan baik karena otoritasnya maupun hukumnya itu sendiri. Menurut kamus Merriam Webster, Draconian dimaknai sebagai "The Severe Code of Laws Held to Have Been Framed by Draco". Beberapa literasi mengatakan Draco / Dracon ini merupakan seorang pembuat aturan pertama di Ancient Greek (Yunani Kuno). Ia terkenal sebagai orang yang menggantikan aturan lisan (Oral Law) menjadi Written Law / Written Code (Hukum Tertulis). Namun karena perbuatannya inilah, hukum menjadi terkesan strict (Ketat) dan sulit di intepretasikan. 

Kontroversial Draconian Law
Hukum Draconian ini merupakan konstitusi pertama athena. Oleh karena itu, konstitusi ini tidak berbentuk semodern konstitusi sekarang. Konsep konstitusi pada saat itu, hanya bertujuan untuk menggantikan konsep oral law yang tidak inklusif. Hal inilah membuat banyak orang mengkritisi konstitusi ini seperti : setiap debitur yang statusnya lebih rendah dari krediturnya dipaksa menjadi budak. Hukuman itu lebih ringan bagi mereka yang berhutang kepada anggota kelas bawah. Hukuman mati adalah hukuman bahkan untuk pelanggaran kecil, seperti mencuri kubis. Selain itu juga, terdapat ketidakjelasan hukuman pada kasus pembunuhan yang sengaja maupun tidak sengaja. Namun dalam implementasinya, pembunuhan yang sengaja (Intentional murder) dihukum mati dan Pembunuhan tidak sengaja (Unintentional Murder) dihukum diasingkan. Oleh karena itu, hukuman mati merupakan hal yang biasa dalam draconian law ini. Bahkan menurut keterangan Plutarch, seorang filsuf platonis saat ia bertanya kepada Draco soal mengapa ia memberikan hukuman mati terhadap kesalahan pelanggaran (infringement), Draco berkata bahwa "dia telah menetapkan hukuman mati untuk sebagian besar pelanggaran, menjawab bahwa dia menganggap kejahatan yang lebih kecil ini pantas untuknya, dan dia tidak memiliki hukuman yang lebih besar untuk yang lebih penting"
 
Konklusi
Perbaruan merupakan hal yang pasti, namun perubahan harus diseleksi secara ketat agar tidak terjadi arus perubahan yang tidak di inginkan. Ketidakmampuan Draconian Law untuk menghadirkan keadilan pada masyarakat athena bukan berarti menutup kebaikannya mengatasi kelemahan hukum Oral Law yang juga sewenang-wenang. Tentunya hukum apapun perlu dilihat melalui cost and benefit analysis agar keburukan justru tidak lebih banyak dari pada hasil yang di inginkan atau bahkan menutupi kebaikan itu sendiri. Salam Hukum tanpa an!!
 
 












Daftar Isi
https://en.wikipedia.org/wiki/Draco_(lawgiver)
https://web.archive.org/web/20130717105820/http://chars.lin.oakland.edu/lin109/Handouts/Greek/greeklaw.html
https://www.gutenberg.org/files/14033/14033-h/14033-h.htm#LIFE_OF_SOLON
 

Komentar